Cinta Segitiga di Balik Pembunuhan Rina oleh Jatmiko

Cinta Segitiga di Balik Pembunuhan Rina oleh Jatmiko
Kasus pembunuhan Rina Rabiani Ramlan (20) oleh Jatmiko Ariyadi akhirnya menemukan titik terang. Ada kisah cinta segitiga di balik pembunuhan tragis itu. Jatmiko adalah mantan kekasih Rina.

Saat dimintai keterangan polisi, Jatmiko mengaku cemburu karena mengetahui Rina akan menikah dengan Irman Muarif (22), yang tidak lain merupakan temannya di tempat kerjaan di Cikarang.

Rencana pernikahan itu terungkap ketika Jatmiko datang ke kamar kos Rina di Kampung Cijingga, Desa Serang, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Senin (16/11/2015) subuh.

Jatmiko awalnya mengungkapkan keinginan menjalin kembali hubungan percintaan yang sudah putus. Rina menolak dengan alasan yang mengejutkan: sudah bertunangan dengan Irman dan akan melangsungkan pernikahan.

“Yang saya tahu mereka (Rina dan Irman) sudah putus, sehingga saya berusaha mengajak balikan,” ungkap Jatmiko. Inilah awal mula percekcokan terjadi.

Menurut Jatmiko, Rina menampar pipinya. Ia kemudian mendorong tubuh Rina. Tidak terima, Rina pun melemparkan toples ke arahnya. Karena emosi, Jatmiko membekap mulut Rina menggunakan tangan sambil mencekik.

“Tapi dia tidak langsung meninggal. Sempat menangis. Begitu saya mau pulang, dia sudah tidak bernyawa,” kata Jatmiko membela diri.

Paman Rina, Darwat, membenarkan keponakannya itu dekat dengan Jatmiko. Bahkan Jatmiko pernah bertamu ke rumah Rina di Dusun Jatiroke Rt 03/ 05, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

“Kalau berteman saja boleh,” kata Darwat menirukan ucapan ayah Rina kepada Jatmiko. Menurut dia, Irman dan Rina hendak menikah pada 13 Januari 2016.

“Persiapannya sudah matang. Mereka pacaran sudah dua tahun yang lalu,” kata Darwat sembari menjelaskan Irman merupakan orang asli Sumedang.

Darwat menjelaskan, Rina adalah anak kedua dari pasangan Ramlan dan Sulaeha. Rina memiliki tiga saudara. Satu kakaknya, perempuan, sudah menikah. “Rina segera menyusul,” katanya di rumah duka belum lama ini.

Penelusuran kami di Facebok, Sulaeha pernah mengomentari foto Irman pada 30 Agustus 2015. “Jangan melamun, kan tinggal empat bulan lagi (menikah),” kata Sulaeha dalam bahasa Sunda.

Diberitakan sebelumnya, kasus ini terungkap ketika Jatmiko berusaha membawa mayat Rina ke RSUD Kota Tasikmalaya pada Senin (16/11/2015) siang.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Riki Arinanda mengatakan, pihak RSUD segera melapor ke polisi begitu menerima mayat dari seorang yang nampak mencurigakan.

“Ketika ditanya pegawai mengenai identitas mayat, pelaku tidak bisa menjawab. Tidak lama kemudian kami membawa pelaku ke kantor Polres,” kata Riki kepada wartawan di Tasikmalaya, Selasa.

Mayat Rina segera dibawa menggunakan ambulans ke rumah duka di Dusun Jatiroke RT 03/05, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Ia sudah dimakamkan pada Selasa.

Kapolsek Cikarang Selatan Komisaris Ardi Rahananto menyebut, kamar kos korban terlihat rapi. Tidak ada bekas penganiayaan, seperti pecahan kaca atau kondisi berantakan.

0 Response to "Cinta Segitiga di Balik Pembunuhan Rina oleh Jatmiko"

Post a Comment