Seorang kepala sekolah dengan tega memukuli satu siswanya hingga tewas. Dia kesal karena orangtua siswa tidak mampu membayar uang sekolah.
Mengetahui hal tersebut, warga setempat pun marah dan langsung mendatangi dan menyerang staf sebuah sekolah yang terletak di Bareilly, India, tersebut.
Dilansir dari Mirror, Jumat (19/12/2014), ketika diperiksa, kepala sekolah itu bernama Avinash Saraswat. Pria berusia 47 tahun tersebut, mengaku kecewa karena orangtua korban yang bernama Mohammed Aarai belum membayar uang sekolah selama dua bulan. Total sekira 4.500 rupee atau sekira Rp 900 ribu. Namun, orangtua Aarai mengatakan berusaha mengumpulkan uang.
Kesal melihat responS kedua orangtua anak itu, Saraswat memegang rambut anak berusia tujuh tahun itu dan menghantamkan kepalanya ke tembok sekolah berkali-kali. Mengetahui Aarai tidak bernapas, anggota staf sekolah lain coba membawa sang siswa malang ke rumah sakit. Namun, dia dinyatakan sudah tidak bernyawa.
“Anak tersebut sudah dipukuli berkali-kali dan mengalami cedera yang parah. Ketika kami memberi tahu staf sekolah, anak itu sudah tewas. Kemudian mereka membawa jasad Aarai dan kami menghubungi kepolisian,” demikian pernyataan rumah sakit.
Sadisnya, Saraswat sempat membuang jasad Aarai ke jalanan sebelum kembali ke sekolah seolah tidak terjadi apa-apa. Kabar pembunuhan itu dengan cepat menyebar. Ayah sang korban, Nasim, bersama keluarga dan warga yang kesal mendatangi sekolah anaknya itu.
Salah satu guru di sekolah itu, Harish Khan mengatakan pihak sekolah tidak mengetahui apa yang terjadi. “Ketika mereka memukul kelas kami sangat takut. Mereka sangat marah dan meminta keadilan. Saya baru tahu ketika mereka menceritakan kejadiannya kepada saya. Saya juga kesal dan memahami kemarahan mereka,” kata Harish.
Sementara itu, Menteri Perempuan dan Kesejahteraan Anak India Maneka Gandhi kecewa dengan insiden tersebut. “Kepala sekolah harus segera ditangkap. Pemerintah harus menindak terhadap sekolah tersebut yang sangat sensitif terhadap anak-anak,” katanya.
“Saya akan memberikan instruksi secara pribadi kepada pihak berwajib untuk mengambil langkah-langkah agar hal ini tidak terjadi lagi di masa mendatang,” tegasnya.
Sedang Juru Bicara Kepolisian, Brijesh Srivastava berjanji akan menyelidiki insiden itu. “Kami sudah memulai penyelidikan pembunuhan melawan kepala sekolah dan manajer. Jika terbukti bersalah, kami akan memberikan hukuman berat kepadanya,” tambahnya.
Mengetahui hal tersebut, warga setempat pun marah dan langsung mendatangi dan menyerang staf sebuah sekolah yang terletak di Bareilly, India, tersebut.
Dilansir dari Mirror, Jumat (19/12/2014), ketika diperiksa, kepala sekolah itu bernama Avinash Saraswat. Pria berusia 47 tahun tersebut, mengaku kecewa karena orangtua korban yang bernama Mohammed Aarai belum membayar uang sekolah selama dua bulan. Total sekira 4.500 rupee atau sekira Rp 900 ribu. Namun, orangtua Aarai mengatakan berusaha mengumpulkan uang.
Kesal melihat responS kedua orangtua anak itu, Saraswat memegang rambut anak berusia tujuh tahun itu dan menghantamkan kepalanya ke tembok sekolah berkali-kali. Mengetahui Aarai tidak bernapas, anggota staf sekolah lain coba membawa sang siswa malang ke rumah sakit. Namun, dia dinyatakan sudah tidak bernyawa.
“Anak tersebut sudah dipukuli berkali-kali dan mengalami cedera yang parah. Ketika kami memberi tahu staf sekolah, anak itu sudah tewas. Kemudian mereka membawa jasad Aarai dan kami menghubungi kepolisian,” demikian pernyataan rumah sakit.
Sadisnya, Saraswat sempat membuang jasad Aarai ke jalanan sebelum kembali ke sekolah seolah tidak terjadi apa-apa. Kabar pembunuhan itu dengan cepat menyebar. Ayah sang korban, Nasim, bersama keluarga dan warga yang kesal mendatangi sekolah anaknya itu.
Salah satu guru di sekolah itu, Harish Khan mengatakan pihak sekolah tidak mengetahui apa yang terjadi. “Ketika mereka memukul kelas kami sangat takut. Mereka sangat marah dan meminta keadilan. Saya baru tahu ketika mereka menceritakan kejadiannya kepada saya. Saya juga kesal dan memahami kemarahan mereka,” kata Harish.
Sementara itu, Menteri Perempuan dan Kesejahteraan Anak India Maneka Gandhi kecewa dengan insiden tersebut. “Kepala sekolah harus segera ditangkap. Pemerintah harus menindak terhadap sekolah tersebut yang sangat sensitif terhadap anak-anak,” katanya.
“Saya akan memberikan instruksi secara pribadi kepada pihak berwajib untuk mengambil langkah-langkah agar hal ini tidak terjadi lagi di masa mendatang,” tegasnya.
Sedang Juru Bicara Kepolisian, Brijesh Srivastava berjanji akan menyelidiki insiden itu. “Kami sudah memulai penyelidikan pembunuhan melawan kepala sekolah dan manajer. Jika terbukti bersalah, kami akan memberikan hukuman berat kepadanya,” tambahnya.
0 Response to "Sadis ! Hanya Karena Belum Membayar SPP, Kepala Sekolah Ini Bunuh Siswanya"
Post a Comment