Pemuda ini, Ismali Yoga Pratama Siregar (29), benar-benar sadis. Usai menikmati tubuh seorang janda muda, MM (28), Siregar bukannya membayar. Pria ini malah membunuh janda muda itu, dan membakarnya hingga hangus.
Usai melakukan perbuatan bejatnya, Siregar langsung kabur. Tapi hanya dalam waktu dua hari, Polres Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), berhasil membekuknya di kawasan Muara Teweh. Ia langsung digelandang ke Mapolres untuk proses lebih lanjut.
Informasi yang dihimpun medansatu.com, Sabtu (12/12/2015) menyebutkan, kasus ini berawal saat korban ditemukan tewas terpanggang di rumahnya yang terbakar, Jalan Kelurahan Gang Takam, Kecamatan Buntok, Kabupaten Barito Selatan. Dalam penyelidikan polisi, korban diduga kuat dibunuh sebelum dibakar.
Berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi mata, kecurigaan polisi pun mengarah kepada Siregar. Pasalnya sebelum kejadian, Siregar sempat diketahui berduaan dengan janda itu di rumahnya. Indikasi pun semakin menguat saat Siregar menghilang dari rumahnya. Perburuan pun dilakukan, hingga akhirnya Siregar tertangkap di Muara Teweh.
“Dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya kejanggalan meninggalnya korban. Lalu dilakukan penyelidikan dan kita menyimpulkan bahwa korban meninggal tidak wajar, yaitu dibunuh dan dibakar. Usai ditangkap di Muara Teweh, tersangka Yoga Siregar mengakui semua perbuatannya yang terpengaruh rasa birahi untuk memperkosa, membunuh dan membakar korban untuk upaya menghilangkan bukti,” terang Kapolres Barsel, AKBP Sukron SIK.
Saat diwawancarai wartawan, Siregar mengakui segala perbuatannya. Ia juga mengaku dihantui korban selama dalam pelariannya. “Saya dihantui dan sempat seperti dicekik oleh arwahnya (korban MM),” akunya
Siregar mengaku, sebelum membunuh dan membakar tubuh korban, ia sempat pesta minuman keras dan pil ekstasi bersama korban dan dua rekannya. Sekira pukul 01.00 WIB dini hari, Siregar dan dua temannya mengantarkan korban pulang ke rumahnya. Tak lama di rumah korban, kedua temannya lalu pulang. Tinggallah Siregar dan korban MM di rumah itu.
Keduanya lalu ngobrol ngalor ngidul di dalam kamar. Karena mengaku kepanasan, korban kemudian membuka celana panjang ketatnya di hadapan Siregar. Bahkan korban meminta Siregar membantu membuka celananya yang ketat. Setelah menanggalkan celana panjangnya, korban berganti celana pendek.
Saat korban berganti pakaian, Siregar yang berada dalam pengaruh miras dan ekstasi pun naik birahinya. Pasalnya, tubuh molek korban terpampang di depan matanya. “Saya merayu dia (MM) untuk begituan karena saya sudah nafsu. Dia mau, asal saya membayarnya. Sayang bilang tak punya uang, karena habis untuk beli minuman,” katanya.
Meski telah dirayu, korban tak mau memberi ‘jatah’ jika tak diberi uang. Siregar yang telah terujung pun nekat memeluk dan mencumbu korban. Tapi baru sebentar, korban kembali meminta uang. Karena tak diberi, korban menarik Siregar keluar rumah dengan kondisi tanpa sehelai benang pun.
Merasa dipermalukan, Siregar lalu memukuli korban, lalu membenturkan kepalanya ke tiang rumah. Korban pun langsung lemas, tubuhnya kembali diseret ke dalam rumah. Mulut korban lalu disumpal dengan kain. “Setelah dia tak berdaya, saya lalu menyet*buhinya. Saat saya set*buhi, korban hanya bergerak-gerak pelan,” akunya.
Setelah mencapai puncak, Siregar lalu beristirahat sambil merokok. Sekira satu jam kemudian, birahinya kembali naik saat melihat tubuh bugi*l korban bergerak-gerak. Siregar kemudian menyet*buhi korban untuk kedua kalinya hingga puas. “Tapi saya terkejut setelah selesai, ternyata dia tak bergerak dan tak bernafas lagi,” tambahnya.
Mengetahui korban tewas, Siregar pun panik dan berusaha menghilangkan jejak. Ia lalu mengambil minyak tanah dalam kompor di dapur rumah korban. “Saya ambil kain lalu saya siram pakai minyak. Kemudian saya bakar dan saya lemparkan ke kasur, dekat tubuh korban,” ceritanya.
Api langsung membesar dan membakar tubuh korban, lalu merembet ke bagian rumahnya yang lain hingga menyisakan abu dan rata dengan tanah. “Setelah memastikan semuanya terbakar, saya langsung kabur,” sebutnya. (msc)
Usai melakukan perbuatan bejatnya, Siregar langsung kabur. Tapi hanya dalam waktu dua hari, Polres Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), berhasil membekuknya di kawasan Muara Teweh. Ia langsung digelandang ke Mapolres untuk proses lebih lanjut.
Informasi yang dihimpun medansatu.com, Sabtu (12/12/2015) menyebutkan, kasus ini berawal saat korban ditemukan tewas terpanggang di rumahnya yang terbakar, Jalan Kelurahan Gang Takam, Kecamatan Buntok, Kabupaten Barito Selatan. Dalam penyelidikan polisi, korban diduga kuat dibunuh sebelum dibakar.
Berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi mata, kecurigaan polisi pun mengarah kepada Siregar. Pasalnya sebelum kejadian, Siregar sempat diketahui berduaan dengan janda itu di rumahnya. Indikasi pun semakin menguat saat Siregar menghilang dari rumahnya. Perburuan pun dilakukan, hingga akhirnya Siregar tertangkap di Muara Teweh.
“Dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya kejanggalan meninggalnya korban. Lalu dilakukan penyelidikan dan kita menyimpulkan bahwa korban meninggal tidak wajar, yaitu dibunuh dan dibakar. Usai ditangkap di Muara Teweh, tersangka Yoga Siregar mengakui semua perbuatannya yang terpengaruh rasa birahi untuk memperkosa, membunuh dan membakar korban untuk upaya menghilangkan bukti,” terang Kapolres Barsel, AKBP Sukron SIK.
Saat diwawancarai wartawan, Siregar mengakui segala perbuatannya. Ia juga mengaku dihantui korban selama dalam pelariannya. “Saya dihantui dan sempat seperti dicekik oleh arwahnya (korban MM),” akunya
Siregar mengaku, sebelum membunuh dan membakar tubuh korban, ia sempat pesta minuman keras dan pil ekstasi bersama korban dan dua rekannya. Sekira pukul 01.00 WIB dini hari, Siregar dan dua temannya mengantarkan korban pulang ke rumahnya. Tak lama di rumah korban, kedua temannya lalu pulang. Tinggallah Siregar dan korban MM di rumah itu.
Keduanya lalu ngobrol ngalor ngidul di dalam kamar. Karena mengaku kepanasan, korban kemudian membuka celana panjang ketatnya di hadapan Siregar. Bahkan korban meminta Siregar membantu membuka celananya yang ketat. Setelah menanggalkan celana panjangnya, korban berganti celana pendek.
Saat korban berganti pakaian, Siregar yang berada dalam pengaruh miras dan ekstasi pun naik birahinya. Pasalnya, tubuh molek korban terpampang di depan matanya. “Saya merayu dia (MM) untuk begituan karena saya sudah nafsu. Dia mau, asal saya membayarnya. Sayang bilang tak punya uang, karena habis untuk beli minuman,” katanya.
Meski telah dirayu, korban tak mau memberi ‘jatah’ jika tak diberi uang. Siregar yang telah terujung pun nekat memeluk dan mencumbu korban. Tapi baru sebentar, korban kembali meminta uang. Karena tak diberi, korban menarik Siregar keluar rumah dengan kondisi tanpa sehelai benang pun.
Merasa dipermalukan, Siregar lalu memukuli korban, lalu membenturkan kepalanya ke tiang rumah. Korban pun langsung lemas, tubuhnya kembali diseret ke dalam rumah. Mulut korban lalu disumpal dengan kain. “Setelah dia tak berdaya, saya lalu menyet*buhinya. Saat saya set*buhi, korban hanya bergerak-gerak pelan,” akunya.
Setelah mencapai puncak, Siregar lalu beristirahat sambil merokok. Sekira satu jam kemudian, birahinya kembali naik saat melihat tubuh bugi*l korban bergerak-gerak. Siregar kemudian menyet*buhi korban untuk kedua kalinya hingga puas. “Tapi saya terkejut setelah selesai, ternyata dia tak bergerak dan tak bernafas lagi,” tambahnya.
Mengetahui korban tewas, Siregar pun panik dan berusaha menghilangkan jejak. Ia lalu mengambil minyak tanah dalam kompor di dapur rumah korban. “Saya ambil kain lalu saya siram pakai minyak. Kemudian saya bakar dan saya lemparkan ke kasur, dekat tubuh korban,” ceritanya.
Api langsung membesar dan membakar tubuh korban, lalu merembet ke bagian rumahnya yang lain hingga menyisakan abu dan rata dengan tanah. “Setelah memastikan semuanya terbakar, saya langsung kabur,” sebutnya. (msc)
0 Response to "Sadis ! Tak Mau Bayar, Yoga Siregar Bakar Janda Setelah Menikmati Tubuhnya"
Post a Comment