JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan strategi meningkatkan nilai tambah komoditas dari bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi (hilirisasi) akan diperluas ke sektor pertanian dan perkebunan serta perikanan.
“Saya sudah sering menyampaikan hilirisasi di tambang, minerba. Tidak, hilirisasi itu bukan hanya yang ada di situ saja,” kata Jokowi saat membuka rapat kerja nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Tahun 2023 di Balikpapan, Kalimantan Timur, kemarin.
Hilirisasi, kata Jokowi, bukan hanya untuk nikel dan tembaga, karena sektor perikanan, pertanian, dan perkebunan juga punya potensi yang besar untuk dihilirisasikan.“Jangan hanya berpikir hilirisasi ada di nikel, di tembaga. Di perikanan, pertanian, perkebunan memiliki potensi yang besar juga dan semua daerah memiliki ini semuanya,” ujarnya.
Di perkebunan misalnya, kelapa muda yang biasa dijual per butir seharga Rp10 ribu sampai Rp15 ribu dapat ditingkatkan nilai tambahnya dengan menjadikannya sebagai produk coco thumb seperti yang banyak dijual di Thailand.
“Kalau jadi kayak di Thailand coco thumb itu dikupas sedikit saja sudah jadi Rp45 ribu sampai Rp50 ribu, tiga kali lipat. Ya urusan mempercantik kemasan saja,"tambah Jokowi.
Selanjutnya di sektor perikanan, ikan tidak hanya bisa diolah menjadi ikan asin, tetapi bisa ditingkatkan nilai tambahnya jika diolah menjadi tepung ikan.
“Ikan dijual jadi ikan asin nggak ada nilai tambah, tapi kalau kita naikkan sedikit saja jadi tepung ikan, nilai tambah bisa dua kali, tiga kali, dan permintaan dunia akan tepung ikan ini besar sekali, sehingga yang namanya nelayan, UMKM, koperasi, industri kecil, didorong melakukan ini, dan produk-produk yang lainnya yang sangat banyak ragamnya di daerah-daerah,” pungkas Jokowi.
0 Response to "JOKOWI INGIN HILIRISASI JUGA PADA PERTANIAN DAN PERIKANAN INDONESIA"
Post a Comment