BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkali-kali menegaskan bahwa pentingnya hilirisasi di dalam negeri, sehingga bisa meningkatkan nilai tambah, bahkan bisa menjadi batu lompatan Indonesia untuk bisa menjadi negara maju.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi pun tak segan mengeluarkan sejumlah kebijakan yang memproteksi kepentingan dalam negeri dan mendorong hilirisasi di Tanah Air. Salah satu kebijakan Jokowi yang mendatangkan perlawanan dari dunia internasional yaitu larangan ekspor bijih nikel pada 2020 lalu.
Akibatnya, Indonesia digugat Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), meski akhirnya RI harus menelan pil pahit karena dinyatakan kalah dalam penyelesaian sengketa di WTO pada Oktober 2022 lalu. Meski demikian, Pemerintah Indonesia telah mengajukan proses banding pada Desember 2022 lalu.
Presiden Jokowi pun telah menegaskan berkali-kali bahwa Pemerintah Indonesia tidak akan mundur meski telah dinyatakan kalah oleh WTO soal gugatan nikel.
"Tahun kemarin kita kalah digugat oleh Uni Eropa. Tapi saya sampaikan pada menteri jangan juga berhenti. Lawan! sehingga kita banding, gak tau kalau nanti banding kalah lagi. tapi kalau kita belok jangan berharap negara ini menjadi negara maju," pesan Presiden Jokowi dalam acara Pembukaan Muktamar XVII PP Pemuda Muhammadiyah, Rabu (22/2/2023).
Namun ternyata, bukan hanya soal nikel, Indonesia rupanya juga mendapatkan gangguan perdagangan pada sejumlah komoditas dari beberapa negara lainnya.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto menyebutkan, Indonesia saat ini sedang menghadapi proses investigasi anti dumping dari India, Malaysia, dan lainnya.
Tak hanya soal nikel, Uni Eropa pun menganggap Indonesia melakukan kebijakan dumping untuk penetapan harga cold-rolled stainless steel (CRS), sehingga Uni Eropa memberlakukan kebijakan anti dumping untuk CRS Indonesia.
"Semakin kita ke hilir, produk hilir yang kita produksi banyak mengalami tantangan trade barriers," ungkapnya dalam acara "Energy & Mining Outlook 2023" CNBC Indonesia, Kamis (23/02/2023).
"Jadi, saya kemaren dua minggu lalu baru balik dari Brussels karena produksi cold rolled steel kita dikenakan anti dumping sama Eropa. Kita juga melayani beberapa investigasi anti dumping lain yang sekarang berlangsung dari India, Malaysia, dan segala macam, memang ini tantangan utama," bebernya.
Namun demikian, menurutnya, kondisi ini merupakan hal wajar karena negara-negara tersebut juga ingin melindungi industri dalam negerinya sendiri.
"Makanya, yang kita challenge ke mereka apakah pengenaan anti dumpingnya tepat. Jadi, saya lihat tren defence kita harus semakin maju," ungkapnya.
Dia mengatakan, Indonesia akhirnya pada Januari 2023 memasukkan gugatan ke WTO atas kebijakan anti dumping Uni Eropa terhadap CRS Indonesia.
Selain itu, dalam waktu dekat, menurutnya Indonesia juga akan mengajukan dua gugatan baru terhadap Uni Eropa di WTO atas isu sawit.
Menurutnya, ini perlu dilakukan agar Indonesia maupun negara berkembang lainnya jangan hanya berdiam diri ketika dianggap melakukan dumping oleh negara lain padahal penilaian itu tidak benar.
"Jadi, tren defence kita juga harus ditingkatkan. Jadi, kita gak bisa diam-diam saja dikenakan anti dumping, karena banyak negara berkembang banyak yang sikapnya seperti itu yang menurut saya jangan, ini semena-mena, kita harus challenge, karena kita lihat ini tidak tepat, semena-mena, kita bawa mereka ke pengadilan mereka sendiri," tuturnya.
0 Response to "JOKOWI MENYEBUT SEMUA KOMPONEN YANG DIBUTUHKAN MOBIL LISTRIK ADA DI INDONESIA"
Post a Comment