Pemuda yang Sok Tua


Hari demi hari di hari itu
membuatnya semakin mengenal sosoknya yang penuh dengan liku
Tak heran, jika hari itu sudah tak lagi ada
Ia masih mengenal sosok liku itu dengan baik bersama jalannya


Ribuan rahasia dalam kalimat itu
Membuat relung hati terasa kaku
Meski satu hal yang ia tau
Bahwa kalimat itu tak seharusnya membuat dada terasa menggebu

Untuk tetap kekanak-kanakan bukanlah hal yang mengerikan bukan?
Dikala hal itu mampu membuat bahagia
Mengapa harus memaksa diri untuk perubahan
Bukankah menikmatinya lebih baik dari pada menjalaninya?

Pendewasaan hanya fase dimana waktu menuntut untuk bersikap
Sisa waktu tidak harus digunakan untuk selalu melakukannya bukan?
Karena ini hidup
Tuhan telah menciptakan banyak warna dalam kehidupan

Tertawa setiap hari seperti film kartun
adalah pilihan yang baik bukan?
Menangis dan marah seperti sinetron
Sudah jelas buruk kan?

Tuhan,
terima kasih atas berkat-Mu, biarkan Matahari terus bersinar, jangan biarkan ia redup sekejap pun.

Related Posts :

0 Response to "Pemuda yang Sok Tua"

Post a Comment