Lebih sakit ditinggal kamu, daripada dia~


Tinggal menghitung detik kau segera pergi, ibarat tamu, kau tengah bersiap berdiri dari dudukmu dan menghabiskan secangkir teh itu hingga habis. Kemudian bersalaman denganku dan mulai berjalan menuju pintu keluar.

Kau terasa baru saja datang, aku merasa baru saja aku mendengar salam kedatanganmu, kini aku harus mendengar salam kepulanganmu. Takbir berumandang, aku bahagia, namun ada sisi hati yang terasa perih, kau pergi kau benar-benar sudah siap untuk pergi.

Tangis itu terdengar, tangis seseorang yang tengah mengumandangkan takbir itu mulai terdengar, isakan jamaah lainnya juga ikut mengiringinya, Ramadhan benar-benar akan segera pergi meninggalkan kami, menyisakan rindu direlung hati ini lagi.

Apakah aku menang? Apakah kami menang? Aku belum merasa pantas untuk meraih kemenangan sedangkan engkau sudah siap untuk pergi? Tak bisakah sejenak lagi kau tetap disini, memberi berkah dan rasa bahagia untuk aku disini barang sejenak saja?

Bukankah sudah kupinta jangan pergi lagi? Bukankah sudah kupinta jangan buatku tersiksa karena rindu lagi? Mengapa aku merasa tersiksa lagi? Tersiksa rasa rindu yang siap membuat sesak dada ini?

Akankah aku bisa bertemu denganmu lagi di tahun depan? Apakah Tuhan kita bersedia mempertemukan kita lagi? Mengizinkanku mendapatkan berkah disaat kau akan segera datang?

Aku benar-benar berharap kita bisa bertemu lagi? Terima kasih telah mengiringi hidupku dengan berkah, mengantarku menuju gerbang kemenangan, menjadikan malamku terasa istimewa disetiap harinya, menjadikan ibadahku dilipat ganda oleh-Nya, memberi kebahagiaan yang tak mampu kurasa dibulan-bulan lain selain saatku bersamamu wahai Ramadhan penyiksa rindu.

Berjanjilah kau akan segera datang lagi, dan mengantarku lagi menuju kemenangan, menjadi saksi bahwa aku termasuk orang yang beruntung bisa merasa dan mendapat berkah disaat kehadiranmu, sampai jumpa jangan merasa bosan untuk datang, terima kasih sudah menjadikan satu bulan ini sangat istimewa, terima kasih ya Allah semoga Engkau mengirimkan Ramadhan selanjutnya untuk aku dan orang-orang yang kucinta, aamiin...

Related Posts :

0 Response to "Lebih sakit ditinggal kamu, daripada dia~"

Post a Comment