Memiliki paras cantik dan pintar rupanya tidak serta-merta membuat wanita yang satu ini menggunakan kelebihannya itu untuk melamar pekerjaan di perusahaan besar.
Adalah Theresa Christya, gadis cantik yang lulus dengan IPK cumlaude, perusahaan mana yang ragu menjadikannya karyawati?
Dikutip dari Keepo (26/9/2015), dengan kelebihannya itu Theresa lebih memilih menjadi pedagang jamu online.
Gadis keturunan Dayak ini telah melihat peluang bisnis sejak ia terbiasa mengkonsumsi jejamuan.
“Banyak orang yang menggunakan produk berbahan kimia atau berbahaya untuk merawat tubuhnya dengan iming-iming instan."
"Padahal dampaknya berbahanya untuk kehidupan mendatang maupun jangka panjang. Dari situ timbul keinginan saya untuk mengenalkan jamu keluarga supaya bisa dinikmati secara umum,” ungkapnya.
Dengan berbekal resep warisan suku Dayak, jamu yang dijual oleh Theresa adalah jamu lain dari yang lainnya.
Produknya terdiri dari jamu rebus yang berguna untuk perawatan tubuh wanita.
“Daun-daun yang digunakan untuk jamu rebus adalah daun-daun khusus yang diracik sedemikian rupa sehingga rasanya enak. Anak-anak yang minum nggak bakal eneg meminumnya,” tuturnya.
Harga yang dipatok oleh Theresa untuk jamunya ini cukup terjangkau. Cukup merogoh kocek Rp 15.000 hingga Rp 40.000 saja konsumen sudah bisa merasakan manfaat jamu miliknya.
Keputusannya untuk berbisnis online adalah pilihan yang tepat bagi Theresa. Pasalnya kini ia telah merasakan keuntungan dari bisnisnya ini.
Kini ia telah mempekerjakan 5 orang pegawai dan membuka toko di kawasan Simpang Lima Semarang.
Bahkan sudah banyak orang yang bekerja sama dengannya untuk reseller jamu Sinok Kemayu.
Theresa telah menujukkan kecantikan bukanlah segalanya.
Ia ingin membuktikan jika kecantikan tidak identik dengan manja, namun juga mandiri dan berjiwa enterprenership yang membawanya selangkah lebih maju dan menjadi wanita yang mandiri. ( JadiBerita )
Adalah Theresa Christya, gadis cantik yang lulus dengan IPK cumlaude, perusahaan mana yang ragu menjadikannya karyawati?
Dikutip dari Keepo (26/9/2015), dengan kelebihannya itu Theresa lebih memilih menjadi pedagang jamu online.
Gadis keturunan Dayak ini telah melihat peluang bisnis sejak ia terbiasa mengkonsumsi jejamuan.
“Banyak orang yang menggunakan produk berbahan kimia atau berbahaya untuk merawat tubuhnya dengan iming-iming instan."
"Padahal dampaknya berbahanya untuk kehidupan mendatang maupun jangka panjang. Dari situ timbul keinginan saya untuk mengenalkan jamu keluarga supaya bisa dinikmati secara umum,” ungkapnya.
Dengan berbekal resep warisan suku Dayak, jamu yang dijual oleh Theresa adalah jamu lain dari yang lainnya.
Produknya terdiri dari jamu rebus yang berguna untuk perawatan tubuh wanita.
“Daun-daun yang digunakan untuk jamu rebus adalah daun-daun khusus yang diracik sedemikian rupa sehingga rasanya enak. Anak-anak yang minum nggak bakal eneg meminumnya,” tuturnya.
Harga yang dipatok oleh Theresa untuk jamunya ini cukup terjangkau. Cukup merogoh kocek Rp 15.000 hingga Rp 40.000 saja konsumen sudah bisa merasakan manfaat jamu miliknya.
Keputusannya untuk berbisnis online adalah pilihan yang tepat bagi Theresa. Pasalnya kini ia telah merasakan keuntungan dari bisnisnya ini.
Kini ia telah mempekerjakan 5 orang pegawai dan membuka toko di kawasan Simpang Lima Semarang.
Bahkan sudah banyak orang yang bekerja sama dengannya untuk reseller jamu Sinok Kemayu.
Theresa telah menujukkan kecantikan bukanlah segalanya.
Ia ingin membuktikan jika kecantikan tidak identik dengan manja, namun juga mandiri dan berjiwa enterprenership yang membawanya selangkah lebih maju dan menjadi wanita yang mandiri. ( JadiBerita )
0 Response to "Cewek Ini Membuktikan Jika Kecantikan Tidak Identik Dengan Manja"
Post a Comment