Sosial media memang salah satu wadah yang paling ramai dijadikan orang untuk menumpahkan segala keluh kesah di dunia nyata.
Namun, terkadang banyak yang tak sadar, keluh kesah yang diluapkan dalam bentuk status di sosial media bisa membuat orang lain tersinggung, apalagi status yang rasis.
Terkait status di sosial media, seorang netizen ‘dikenakan’ petisi karena status yang dia buat di sosial media dianggap terlalu rasis terhadap etnis Tionghoa.
Dalam statusnya, pria dengan akun bernama Adie Hermawan ini menuliskan:
“klo bnr terjadi aku perkosa cw china ku sodok pk bambu v nya biar tau rasa cina haaaa… moga-moga terjadi lg aksi pembantaian dan pemerkosaan cina yach aku senang ….. bgt….”
Status Adie ini pun diduga terlalu rasis, sehingga muncul sebuah petisi di Change.org dengan judul: “Hentikan provokasi, rasialisme, radikalisme, dan kebencian terhadap etnis tionghoa di media sosial.”.
Dalam petisi itu dituliskan keterangan:
“Karena sudah sangat membahayakan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia yang berpedoman pada Pancasila, UUD 1945 dan menganut azas Bhineka Tunggal Ika.”
Mempetisi ke:
Mempetisi ke
@Presiden Republik Indonesia
@Menkominfo
@Divhumas Mabes Polri
dan 1 penerima lainnya
Mabes Polri
Hentikan provokasi, rasialisme, radikalisme, dan kebencian terhadap etnis tionghoa di media sosial.
Hingga berita ini kami tulis, 5.395 orang telah menandatangi petisi ini.
Salah seorang memberikan komentar dalam petisi:
“Apa yg telah kami lakukan sehingga kalian begitu membenci kami? Kebanyakan orang tionghua di indonesia kaya? Tidak juga. Banyak yg miskin. Apa kalian tau kerja keras kami? Bekerja dari pagi sampai malam, terkadang sampai subuh. 365 hari setahun. Bukalah mata dan hatimu, jangan hanya hidup dalam kepompong kebencian” tulis Elvy Chang dalam komentarnya.
Komentar lain bertuliskan:
“apa alasannya? materi? kita banting tulang sehari bisa sampai 18jam lebih dan 365 hari setahun tidak pernah merasakan libur untuk mendapatkan materi itu, makan seadanya, beli seadanya sisanya ditabung.. andai sekarang menikmati hasilnya itu amat sangat wajar sekali karena kita bekerja lebih keras ” tulis Jeffri Nugraha dalam komentarnya.
Untuk semuanya, silahkan meluapkan apapun di sosial media, tapi jangan sampai status yang kita buat itu menyinggung perasaan orang lain.
Silahkan share artikel ini kepada semua temanmu, supaya lebih menjaga saat menggunakan sosial media.
Namun, terkadang banyak yang tak sadar, keluh kesah yang diluapkan dalam bentuk status di sosial media bisa membuat orang lain tersinggung, apalagi status yang rasis.
Terkait status di sosial media, seorang netizen ‘dikenakan’ petisi karena status yang dia buat di sosial media dianggap terlalu rasis terhadap etnis Tionghoa.
Dalam statusnya, pria dengan akun bernama Adie Hermawan ini menuliskan:
“klo bnr terjadi aku perkosa cw china ku sodok pk bambu v nya biar tau rasa cina haaaa… moga-moga terjadi lg aksi pembantaian dan pemerkosaan cina yach aku senang ….. bgt….”
Status Adie ini pun diduga terlalu rasis, sehingga muncul sebuah petisi di Change.org dengan judul: “Hentikan provokasi, rasialisme, radikalisme, dan kebencian terhadap etnis tionghoa di media sosial.”.
Dalam petisi itu dituliskan keterangan:
“Karena sudah sangat membahayakan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia yang berpedoman pada Pancasila, UUD 1945 dan menganut azas Bhineka Tunggal Ika.”
Mempetisi ke:
Mempetisi ke
@Presiden Republik Indonesia
@Menkominfo
@Divhumas Mabes Polri
dan 1 penerima lainnya
Mabes Polri
Hentikan provokasi, rasialisme, radikalisme, dan kebencian terhadap etnis tionghoa di media sosial.
Hingga berita ini kami tulis, 5.395 orang telah menandatangi petisi ini.
Salah seorang memberikan komentar dalam petisi:
“Apa yg telah kami lakukan sehingga kalian begitu membenci kami? Kebanyakan orang tionghua di indonesia kaya? Tidak juga. Banyak yg miskin. Apa kalian tau kerja keras kami? Bekerja dari pagi sampai malam, terkadang sampai subuh. 365 hari setahun. Bukalah mata dan hatimu, jangan hanya hidup dalam kepompong kebencian” tulis Elvy Chang dalam komentarnya.
Komentar lain bertuliskan:
“apa alasannya? materi? kita banting tulang sehari bisa sampai 18jam lebih dan 365 hari setahun tidak pernah merasakan libur untuk mendapatkan materi itu, makan seadanya, beli seadanya sisanya ditabung.. andai sekarang menikmati hasilnya itu amat sangat wajar sekali karena kita bekerja lebih keras ” tulis Jeffri Nugraha dalam komentarnya.
Untuk semuanya, silahkan meluapkan apapun di sosial media, tapi jangan sampai status yang kita buat itu menyinggung perasaan orang lain.
Silahkan share artikel ini kepada semua temanmu, supaya lebih menjaga saat menggunakan sosial media.
0 Response to "Rasis terhadap Cina di Sosial Media, Pria ini Kena Petisi"
Post a Comment