Seorang pendeta Gereja Kristen ACTS di Perth, Australia divonis hukuman 10 tahun penjara karena terbukti mencabuli bocah 13 tahun di depan ayahnya. Pendeta bernama David Volmer (41) itu telah mendekam di penjara.
Pendeta kelahiran Afrika Selatan dinyatakan bersalah atas 12 pelanggaran, termasuk melakukan hubungan intim dengan bocah 13 tahun.
Dawid Volmer bertemu dengan remaha cantik itu bersama ayahnya ketika baru berusia 12 tahun. Saat bertemu, ayah bocah yang tidak disebutkan namanya mengatakan putrinya sudah berusia 16 tahun.
Pendeta Volmer lalu tertarik dengan bocah ingusan tersebut. Setelah itu, pendeta Volmer kemudian bertemu lagi di rumah korban dan di hotel.
Saat bertemu di rumah si bocah, orang tuanya juga ada. Bahkan, ayah korban duduk di ruangan yang sama.
Tak tahan melihat kemolekan tubuh bocah cantik, pendeta Volmer kemudian melancarkan aksi bejatnya dengan melakukan pencabulan di depan ayah korban.
Seperti dikutif The Guardian, Jumat (6/11), sang anak menangis usai dicabuli pendeta Volmer. Namun, dia malah dipukuli oleh ayahnya.
Pemerkosaan kedua terjadi satu tahun kemudian. Hal itu terungkap dalam pengadilan di Australia Barat, Kamis (5/11).
Dokumen pengadilan yang diperoleh Daily Mail Australia menunjukkan Mr Volmer mengaku bersalah atas tiga dakwaan, yakni melakukan pemerkosaan kepada anak, penetrasi seksual kepada anak dan membius anak dengan uap amil nitrit.
Obat nitrat digunakan pendeta Volmer untuk melemaskan otot-otot korban hingga tak sadarkan diri.
Polisi WA mengumumkan bulan lalu bahwa ada tujuh orang lainnya, termasuk ayah korban, telah ditangkap karena diduga terlibat dalam kasus tak senonoh itu.
Pendeta kelahiran Afrika Selatan dinyatakan bersalah atas 12 pelanggaran, termasuk melakukan hubungan intim dengan bocah 13 tahun.
Dawid Volmer bertemu dengan remaha cantik itu bersama ayahnya ketika baru berusia 12 tahun. Saat bertemu, ayah bocah yang tidak disebutkan namanya mengatakan putrinya sudah berusia 16 tahun.
Pendeta Volmer lalu tertarik dengan bocah ingusan tersebut. Setelah itu, pendeta Volmer kemudian bertemu lagi di rumah korban dan di hotel.
Saat bertemu di rumah si bocah, orang tuanya juga ada. Bahkan, ayah korban duduk di ruangan yang sama.
Tak tahan melihat kemolekan tubuh bocah cantik, pendeta Volmer kemudian melancarkan aksi bejatnya dengan melakukan pencabulan di depan ayah korban.
Seperti dikutif The Guardian, Jumat (6/11), sang anak menangis usai dicabuli pendeta Volmer. Namun, dia malah dipukuli oleh ayahnya.
Pemerkosaan kedua terjadi satu tahun kemudian. Hal itu terungkap dalam pengadilan di Australia Barat, Kamis (5/11).
Dokumen pengadilan yang diperoleh Daily Mail Australia menunjukkan Mr Volmer mengaku bersalah atas tiga dakwaan, yakni melakukan pemerkosaan kepada anak, penetrasi seksual kepada anak dan membius anak dengan uap amil nitrit.
Obat nitrat digunakan pendeta Volmer untuk melemaskan otot-otot korban hingga tak sadarkan diri.
Polisi WA mengumumkan bulan lalu bahwa ada tujuh orang lainnya, termasuk ayah korban, telah ditangkap karena diduga terlibat dalam kasus tak senonoh itu.
0 Response to "Miris, Pendeta Cabuli Bocah 13 Tahun Didepan Bapaknya"
Post a Comment