Elly Kristina Pardede tak menyangka jika anak kandungnya, Daniel Tarigan, seorang pendeta di salah satu gereja di Siantar, tega berbuat tak manuasiawi terhadap dirinya. Wanita paruh baya ini mengaku tak cuma dibentak, namun juga diludahi, disiram air kopi, dan disekap di dalam rumah.
Elly mengisahkan empat bulan lalu atau sejak Juli dirinya mengaku menetap di kediaman anak kandungnya Daniel di Jalan Pendeta Wismar Saragih, Kelurahan Tanjungpinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Pematangsiantar, untuk melihat cucunya.
Setelah empat bulan berlalu, dirinya pun meminta agar diantarkan ke rumah anaknya yang lain di Kota Medan. Di situlah awal perlakuan kasar yang diterimanya.
Sempat terjadi pertengkaran, selanjutnya Daniel tersulut emosi menyiramkan air kopi dan meludahi ibunya. Selanjutnya, Daniel juga menyekap ibunya dan tak membiarkan ibunya keluar dari rumah.
“Gak tau aku kok tega kali gitu. Memang dia tidak ada memukulku tapi dia menyiramkakan air dan meludahiku. Entah apa salahku, padahal udah kujual rumahku untuk membantu dia (Daniel),” terang Elly, Rabu (11/11/2015).
Atas kejadian itu Elly mengaku kecewa dengan anak yang dilahirkannya telah tega berbuat keji terhadap dirinya.
“Malu saya sama anak itu, kek gitu dibuatnya sama saya,” ucapnya sambil meneteskan air mata.
Terpisah, Daniel membantah dengan tudingan perlakuan kasar yang dilakukannya.
“Kok kayak gini ceritanya. Mana mungkin aku buat kayak gitu sama ibu kandungku. Lagian aku pendeta,” ujarnya.
Menurut Daniel, dirinya memang sempat bertengkar sama ibunya karena melarang ibunya ke kediaman anaknya di Medan.
“Ia aku tau kayak mana dia diperlakukan tak baik di Medan, makanya gak kukasih. Mengenai air itu, waktu aku marah kupukul meja dan gelas berisi air tecampakke badannya bukan kusiram. Mana mungkin aku tega,” kilahnya.
Informasi yang diterima, kasus tersebut akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.
Insiden penyekapan dan perlakuan kasar seorang pendeta, Daniel Tarigan, terhadap ibu kandungnya Elly Kristina Pardede, disebut-sebut karena permasalahan warisan.
Hal itu diungkapkan Hosana Tio boru Tarigan, putri Elly yang juga kakak kandung Daniel.
Menurut Hosana, adiknya Daniel sempat menyodorkan dokumen berisi pemberian hak waris pada ibunya, Elly. Jika tidak ditandatangani maka ibunya diancam bunuh.
Dia jug menuturkan jika anak kandungnya Joy Gloria Siburian juga pernah tinggal seatap dengan ibu dan adiknya itu. Namun, Joy keburu lari dari rumah saking ketakutan melihat aksi kekerasan Daniel Tarigan.
“Anak saya tinggal di rumah itu. Udah ketakutan dia tadi karena kelakuan adik saya. Udah lari anak saya itu, dialah yang mengabari samaku. Makanya saya khawatir,” ujarnya mengakhiri.
Elly mengisahkan empat bulan lalu atau sejak Juli dirinya mengaku menetap di kediaman anak kandungnya Daniel di Jalan Pendeta Wismar Saragih, Kelurahan Tanjungpinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Pematangsiantar, untuk melihat cucunya.
Setelah empat bulan berlalu, dirinya pun meminta agar diantarkan ke rumah anaknya yang lain di Kota Medan. Di situlah awal perlakuan kasar yang diterimanya.
Sempat terjadi pertengkaran, selanjutnya Daniel tersulut emosi menyiramkan air kopi dan meludahi ibunya. Selanjutnya, Daniel juga menyekap ibunya dan tak membiarkan ibunya keluar dari rumah.
“Gak tau aku kok tega kali gitu. Memang dia tidak ada memukulku tapi dia menyiramkakan air dan meludahiku. Entah apa salahku, padahal udah kujual rumahku untuk membantu dia (Daniel),” terang Elly, Rabu (11/11/2015).
Atas kejadian itu Elly mengaku kecewa dengan anak yang dilahirkannya telah tega berbuat keji terhadap dirinya.
“Malu saya sama anak itu, kek gitu dibuatnya sama saya,” ucapnya sambil meneteskan air mata.
Terpisah, Daniel membantah dengan tudingan perlakuan kasar yang dilakukannya.
“Kok kayak gini ceritanya. Mana mungkin aku buat kayak gitu sama ibu kandungku. Lagian aku pendeta,” ujarnya.
Menurut Daniel, dirinya memang sempat bertengkar sama ibunya karena melarang ibunya ke kediaman anaknya di Medan.
“Ia aku tau kayak mana dia diperlakukan tak baik di Medan, makanya gak kukasih. Mengenai air itu, waktu aku marah kupukul meja dan gelas berisi air tecampakke badannya bukan kusiram. Mana mungkin aku tega,” kilahnya.
Informasi yang diterima, kasus tersebut akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.
Insiden penyekapan dan perlakuan kasar seorang pendeta, Daniel Tarigan, terhadap ibu kandungnya Elly Kristina Pardede, disebut-sebut karena permasalahan warisan.
Hal itu diungkapkan Hosana Tio boru Tarigan, putri Elly yang juga kakak kandung Daniel.
Menurut Hosana, adiknya Daniel sempat menyodorkan dokumen berisi pemberian hak waris pada ibunya, Elly. Jika tidak ditandatangani maka ibunya diancam bunuh.
Dia jug menuturkan jika anak kandungnya Joy Gloria Siburian juga pernah tinggal seatap dengan ibu dan adiknya itu. Namun, Joy keburu lari dari rumah saking ketakutan melihat aksi kekerasan Daniel Tarigan.
“Anak saya tinggal di rumah itu. Udah ketakutan dia tadi karena kelakuan adik saya. Udah lari anak saya itu, dialah yang mengabari samaku. Makanya saya khawatir,” ujarnya mengakhiri.
0 Response to "Seorang Pendeta Tega Menyekap Dan Membentak Ibunya Sendiri Karena Warisan"
Post a Comment