Sakli (60) harus menahan malu. Kakek sebelas cucu itu diarak warga karena berselingkuh dengan Ariah (40), saat warga lain melaksanakan salat Tarawih, Minggu (15/8/2010) malam.
Sakli adalah duda yang ditingal mati istrinya. Sementara Ariah berstatus janda yang baru dicerai suaminya. Letak rumah yang bersebelahan di Desa Durian Gantang RT 6 Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, membuat keduanya leluasa untuk melakukan hubungan layaknya suami istri.
Seusai buka puasa pada Minggu malam, Sakli bertandang ke rumah pujaan hatinya itu.
Hingga usai salat Tarawih, Sakli tetap berada di rumah Ariah. Warga mulai mencurigai bahwa keduanya melakukan perbuatan yang dilarang agama.
Merasa penasaran, warga mengintip dari lubang kecil di dinding rumah Ariah. Namun, warga tak dapat melihat apa-apa karena semua lampu dimatikan.
“Saat mengintip, kami tidak melihat apa-apa karena semua lampu dimatikan,” kata Ketua RT 6 Sarmili.
Kecurigaan warga bertambah saat melihat gubuk Ariah sepi. Warga pun berinisiatif menggerebek rumah ibu beranak dua itu. “Lama tidak dibukakan pintu kami pun mendobrak. Saat kami cari di kamar, Sakli tidak ada. Ternyata Sakli disembunyikan di lemari dalam keadaan bugil,” ujarnya.
Tanpa sehelai benang di badan, Sakli langsung diarak dan dibawak ke Polsek LAS. Dalam perjalanan, beberapa warga yang geram sempat melayangkan bogem mentah ke wajah Sakli. “Mereka sudah beberapa kali berbuat demikian,” kata Sarmili.
Sakli yang bekerja sebagai penjual cobek keliling itu mengaku baru dua bulan kenal dengan Ariah. “Saya ke rumahnya untuk bayar kontrakan rumah,” kata lelaki asal Cirebon yang sudah 15 tahun tinggal di Barabai.
Warga yang tak percaya pun mendesak Sakli untuk berkata jujur. Karena ketakutan, Sakli akhirnya mengaku sering melakukan hubungan badan dengan Ariah, termasuk sebelum digerebek warga.
Namun, pengakuan Sakli dibantah Ariah. Ariah mengatakan, Sakli hanya menumpang mandi dan bayar kontrakan rumah. “Kai Sakli sudah tidak mampu lagi, masa kami berhubungan badan,” kilah Ariah.
Namun, sesampainya di Mapolres HST, keduanya akhirnya mengakui sering melakukan hubungan badan.
Kapolres HST AKBP Joko Purwanto melalui Kapolsek LAS Iptu Nur Alam mengatakan, kedua pelaku sudah diamankan. Menurut dia, berdasarkan keterangan keduanya, perbuatan tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka. “Sakli mengaku sering memberikan sesuatu kepada Ariah dan kedua anaknya,” katanya.
Saat mereka melakukan perbuatan tidak terpuji itu, tambah Nur Alam, kedua anak Ariah yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) disuruh bermain di kamar.
“Sementara mereka melakukan hubungan layaknya suami istri di ruang tengah,” terangnya.
“Karena ketahuan berhubungan bukan dengan bukan pasangan resmi, keduanya bisa dijerat dengan Pasal 284 KUHP tentang perzinahan dengan catatan ada yang mengadukan, karena ini delik aduan,” ujarnya.(*)
Sakli adalah duda yang ditingal mati istrinya. Sementara Ariah berstatus janda yang baru dicerai suaminya. Letak rumah yang bersebelahan di Desa Durian Gantang RT 6 Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, membuat keduanya leluasa untuk melakukan hubungan layaknya suami istri.
Seusai buka puasa pada Minggu malam, Sakli bertandang ke rumah pujaan hatinya itu.
Hingga usai salat Tarawih, Sakli tetap berada di rumah Ariah. Warga mulai mencurigai bahwa keduanya melakukan perbuatan yang dilarang agama.
Merasa penasaran, warga mengintip dari lubang kecil di dinding rumah Ariah. Namun, warga tak dapat melihat apa-apa karena semua lampu dimatikan.
“Saat mengintip, kami tidak melihat apa-apa karena semua lampu dimatikan,” kata Ketua RT 6 Sarmili.
Kecurigaan warga bertambah saat melihat gubuk Ariah sepi. Warga pun berinisiatif menggerebek rumah ibu beranak dua itu. “Lama tidak dibukakan pintu kami pun mendobrak. Saat kami cari di kamar, Sakli tidak ada. Ternyata Sakli disembunyikan di lemari dalam keadaan bugil,” ujarnya.
Tanpa sehelai benang di badan, Sakli langsung diarak dan dibawak ke Polsek LAS. Dalam perjalanan, beberapa warga yang geram sempat melayangkan bogem mentah ke wajah Sakli. “Mereka sudah beberapa kali berbuat demikian,” kata Sarmili.
Sakli yang bekerja sebagai penjual cobek keliling itu mengaku baru dua bulan kenal dengan Ariah. “Saya ke rumahnya untuk bayar kontrakan rumah,” kata lelaki asal Cirebon yang sudah 15 tahun tinggal di Barabai.
Warga yang tak percaya pun mendesak Sakli untuk berkata jujur. Karena ketakutan, Sakli akhirnya mengaku sering melakukan hubungan badan dengan Ariah, termasuk sebelum digerebek warga.
Namun, pengakuan Sakli dibantah Ariah. Ariah mengatakan, Sakli hanya menumpang mandi dan bayar kontrakan rumah. “Kai Sakli sudah tidak mampu lagi, masa kami berhubungan badan,” kilah Ariah.
Namun, sesampainya di Mapolres HST, keduanya akhirnya mengakui sering melakukan hubungan badan.
Kapolres HST AKBP Joko Purwanto melalui Kapolsek LAS Iptu Nur Alam mengatakan, kedua pelaku sudah diamankan. Menurut dia, berdasarkan keterangan keduanya, perbuatan tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka. “Sakli mengaku sering memberikan sesuatu kepada Ariah dan kedua anaknya,” katanya.
Saat mereka melakukan perbuatan tidak terpuji itu, tambah Nur Alam, kedua anak Ariah yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) disuruh bermain di kamar.
“Sementara mereka melakukan hubungan layaknya suami istri di ruang tengah,” terangnya.
“Karena ketahuan berhubungan bukan dengan bukan pasangan resmi, keduanya bisa dijerat dengan Pasal 284 KUHP tentang perzinahan dengan catatan ada yang mengadukan, karena ini delik aduan,” ujarnya.(*)
0 Response to "Sudah Tua ! Kakek 11 Cucu Ini Diarak Warga Tanpa Busana Karena "Main" Saat Tarawih"
Post a Comment