Gawat! Sebanyak 40 persen pelajar SMP dan SMA di Medan tak perawan dan tak perjaka lagi. Mereka telah melakukan hubungan intim layaknya pasangan suami istri.
Sebagian besar di antaranya malah sering dan sudah terbiasa melakukan perbuatan zinah itu dengan pacar, atau teman-temannya sendiri.
Fakta mencengangkan ini diungkap oleh Kepala Badan Perlindungan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah (PPKBD) Kota Medan, Muslim Harahap. Data ini merupakan hasil penelitian yang digelar PPKBD dan universitas negeri di Medan.
Hubungan s*ks pranikah ini menunjukkan perilaku s*ks bebas sangat tinggi di kalangan remaja, juga menunjukkan rendahnya pengawasan orang tua dan rendahnya nilai-nilai agama di kalangan generasi penerus bangsa ini.
Hasil penelitian PPKBD Kota Medan ini tak jauh beda dengan hasil penelitian BKKBN pusat pada tahun 2011 lalu. Di mana sebanyak 47 persen siswi SMP dan SMA di Kota Medan pernah melakukan hubungan intim pranikah dengan pacarnya. Dan, sebanyak 80 persen pelajar SMP dan SMA mengaku pernah menonton adegan film dewasa (BF).
“Ini hasil penelitian tahun 2015, sebanyak 40 persen telah melakukan hubungan badan sebelum menikah,” kata Muslim Harahap, Sabtu (6/2/2016).
Tak cuma soal s*ks bebas, hasil penelitian itu juga menunjukkan 200 ribu remaja di Kota Medan ternyata sudah menjadi pecandu narkoba, terutama jenis sabu.
Menurutnya, tingginya angka perilaku s*ks bebas dan pecandu narkoba ini memiliki korelasi yang positif. Umumnya, remaja pecandu narkoba sudah terbiasa melakukan hubungan intim pranikah.
Penjelasan Muslim ini mungkin relevan dengan istilah vulgar di kalangan remaja Kota Medan, yakni STP (sabu tukar pep*k). Maksudnya, untuk mendapatkan sabu gratis, banyak remaja putri yang rela menukarnya dengan tubuh mulusnya.
Lalu, apa langkah yang dilakukan PPKBD Kota Medan untuk meminimalisir prilaku yang melanggar norma susila, hukum, agama dan moral ini?
Muslim mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat dengan seluruh kepala sekolah di Medan. Hasilnya, mereka sepakat membentuk Pusat Informasi Konseling (PIK) remaja di setiap sekolah.
Lembaga ini akan memberikan informasi mengenai dampak dari s*ks bebas, menikah muda dan bahaya penggunaan narkoba. “Saat ini ada tiga ‘penyakit’ remaja yang sedang ngetren, yakni s*ks pranikah, pakai narkoba dan menikah di usia terlalu muda,” sebutnya.
Sebagian besar di antaranya malah sering dan sudah terbiasa melakukan perbuatan zinah itu dengan pacar, atau teman-temannya sendiri.
Fakta mencengangkan ini diungkap oleh Kepala Badan Perlindungan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah (PPKBD) Kota Medan, Muslim Harahap. Data ini merupakan hasil penelitian yang digelar PPKBD dan universitas negeri di Medan.
Hubungan s*ks pranikah ini menunjukkan perilaku s*ks bebas sangat tinggi di kalangan remaja, juga menunjukkan rendahnya pengawasan orang tua dan rendahnya nilai-nilai agama di kalangan generasi penerus bangsa ini.
Hasil penelitian PPKBD Kota Medan ini tak jauh beda dengan hasil penelitian BKKBN pusat pada tahun 2011 lalu. Di mana sebanyak 47 persen siswi SMP dan SMA di Kota Medan pernah melakukan hubungan intim pranikah dengan pacarnya. Dan, sebanyak 80 persen pelajar SMP dan SMA mengaku pernah menonton adegan film dewasa (BF).
“Ini hasil penelitian tahun 2015, sebanyak 40 persen telah melakukan hubungan badan sebelum menikah,” kata Muslim Harahap, Sabtu (6/2/2016).
Tak cuma soal s*ks bebas, hasil penelitian itu juga menunjukkan 200 ribu remaja di Kota Medan ternyata sudah menjadi pecandu narkoba, terutama jenis sabu.
Menurutnya, tingginya angka perilaku s*ks bebas dan pecandu narkoba ini memiliki korelasi yang positif. Umumnya, remaja pecandu narkoba sudah terbiasa melakukan hubungan intim pranikah.
Penjelasan Muslim ini mungkin relevan dengan istilah vulgar di kalangan remaja Kota Medan, yakni STP (sabu tukar pep*k). Maksudnya, untuk mendapatkan sabu gratis, banyak remaja putri yang rela menukarnya dengan tubuh mulusnya.
Lalu, apa langkah yang dilakukan PPKBD Kota Medan untuk meminimalisir prilaku yang melanggar norma susila, hukum, agama dan moral ini?
Muslim mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat dengan seluruh kepala sekolah di Medan. Hasilnya, mereka sepakat membentuk Pusat Informasi Konseling (PIK) remaja di setiap sekolah.
Lembaga ini akan memberikan informasi mengenai dampak dari s*ks bebas, menikah muda dan bahaya penggunaan narkoba. “Saat ini ada tiga ‘penyakit’ remaja yang sedang ngetren, yakni s*ks pranikah, pakai narkoba dan menikah di usia terlalu muda,” sebutnya.
0 Response to "40 Persen Siswi SMP dan SMA di Medan Tak Perawan Lagi, Biasa ‘Begituan’ Bahkan Hingga…"
Post a Comment