Sonya Ekarina br Sembiring, mendadak tenar usai aksi arogannya kepada Polwan. Siswi SMA Methodist 1 Medan itu nekat membentak dan mengaku sebagai anak jenderal ketika disetop konvoi usai ujian nasional kemarin. Meski berparas cantik, ternyata dia tidak punya prestasi mencolok di sekolah.
Kepala SMA Methodist 1 Medan, Binsar Sitorus, buka suara soal siswinya itu. Sonya, kata dia, merupakan murid kelas XII jurusan IPS. Tidak punya prestasi di sekolah, namun Sonya aktif di dunia model.
"Siswi kita ini duduk di Kelas 3 IPS. Kesehariannya ya belajar seperti biasa," kata Binsar di SMA Methodist 1, Jalan Hang Tuah, Medan, Kamis (7/4).
Dalam kehidupan di sekolah, kata Binsar, pernah terlibat beberapa kenakalan. Itu dilihat dari data dari Bimbingan Penyuluhan (BP) SMA Methodist 1.
"Kenakalan-kenakalan remaja yang kecil lah yang kita temukan," jelas Binsar.
Menurut Binsar, biasanya Sonya berlatih modeling tiap pulang sekolah. Walau di sekolah tak begitu berprestasi, tidak demikian dengan karirnya. Binsar menyebut anak didiknya itu pernah menjuarai ajang kontes kecantikan.
"Sore hari dia aktif di bidang model. Bahkan tahun lalu dia menyabet juara pada salah satu lomba modeling," sebut Binsar.
Seperti diberitakan, Sonya ramai menjadi pemberitaan karena bertindak arogan setelah mobil Honda Brio yang mereka tumpangi dihentikan ketika konvoi di Jalan Sudirman, Medan, Rabu (6/4) sore. Siswi yang baru melakukan aksi corat-coret setelah UN itu disetop karena membuka pintu bagasi belakang.
Selain protes, siswi itu mengancam perwira Polantas dan menyatakan dirinya anak dari Arman Depari. "Oke Bu ya, aku nggak main-main ya Bu. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari," ucapnya.
Peristiwa ini pun menjadi pemberitaan dan ramai dibicarakan di media sosial. Apalagi, Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari membantah siswi itu anaknya.
Kepala SMA Methodist 1 Medan, Binsar Sitorus, buka suara soal siswinya itu. Sonya, kata dia, merupakan murid kelas XII jurusan IPS. Tidak punya prestasi di sekolah, namun Sonya aktif di dunia model.
"Siswi kita ini duduk di Kelas 3 IPS. Kesehariannya ya belajar seperti biasa," kata Binsar di SMA Methodist 1, Jalan Hang Tuah, Medan, Kamis (7/4).
Dalam kehidupan di sekolah, kata Binsar, pernah terlibat beberapa kenakalan. Itu dilihat dari data dari Bimbingan Penyuluhan (BP) SMA Methodist 1.
"Kenakalan-kenakalan remaja yang kecil lah yang kita temukan," jelas Binsar.
Menurut Binsar, biasanya Sonya berlatih modeling tiap pulang sekolah. Walau di sekolah tak begitu berprestasi, tidak demikian dengan karirnya. Binsar menyebut anak didiknya itu pernah menjuarai ajang kontes kecantikan.
"Sore hari dia aktif di bidang model. Bahkan tahun lalu dia menyabet juara pada salah satu lomba modeling," sebut Binsar.
Seperti diberitakan, Sonya ramai menjadi pemberitaan karena bertindak arogan setelah mobil Honda Brio yang mereka tumpangi dihentikan ketika konvoi di Jalan Sudirman, Medan, Rabu (6/4) sore. Siswi yang baru melakukan aksi corat-coret setelah UN itu disetop karena membuka pintu bagasi belakang.
Selain protes, siswi itu mengancam perwira Polantas dan menyatakan dirinya anak dari Arman Depari. "Oke Bu ya, aku nggak main-main ya Bu. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari," ucapnya.
Peristiwa ini pun menjadi pemberitaan dan ramai dibicarakan di media sosial. Apalagi, Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari membantah siswi itu anaknya.
0 Response to "Sonya Tak Punya Prestasi Yang Mencolok Disekolah Karena Lebih Sibuk Jadi Model"
Post a Comment