Fenomena wisatawan Timur Tengah atau turis Arab yang banyak berada di Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat mempunyai cerita lain. Kedatangan mereka nyatanya tidak hanya untuk menikmati liburan, banyak pula yang mencoba peruntungannya disitu.
Banyak di antara mereka mempunyai usaha restoran dan penginapan. Namun, ada juga yang menjajakan jasa pemuas laki-laki.
Kebanyakan wanita Arab perempuan yang menjual jasa esek-esek berasal dari Maroko. Sehari-hari memang tidak memakai kerudung tertutup, melainkan memakai pakaian serba ketat dan serba terbuka sehingga terlihat lekuk tubuhnya walau udara malam sangat menusuk. gila, nggak tuh?
Salah satu foto para PSK Maroko yang diambil diam-diam saat mereka mangkal di salah satu restoran di Puncak
Paras mereka memang cantik khas negeri Arab. Berkulit putih atau coklat, bermata cokelat, berhidung mancung, berambut panjang kecoklatan. Jika berjalan di kawasan Puncak, mereka selalu menjadi perhatian para pria lokal atau turis Arab.
Tapi tak sembarangan untuk mencicipi PSK impor ini. Harga yang ditawarkan pun terbilang mahal untuk sekali main, yaitu Rp 5 juta sampai Rp 6 juta semalam.
Menurut seorang penjaga villa, PSK asal Maroko ini biasanya menyewa vila untuk sebulan. Harga sewa tempat tinggal mereka juga terbilang mahal, yaitu Rp 11 juta sebulan.
Para PSK Maroko ini juga yang mangkal di luar ruang, khususnya di depan villa tempat mereka tinggal. Foto ini diambil di tempat mereka mangkal di pintu masuk sebuah villa mewah.
Di tempat tinggalnya, para PSK asing ini tidak hidup sendiri. Mereka juga berkelompok. Biasanya satu vila bisa tiga sampai empat orang. Salah seorang PSK Maroko menceritakan masalah klasik yang menjadi standar PSK di Indonesia, bahwa mereka terpaksa menjadi PSK di Indonesia karena banyak mendengar bahwa bayaran "bekerja" di Indonesia lebih mahal daripada di negaranya di samping warganya yang ramah-ramah.
PSK Maroko saat ditemui di dalam kamar villa miliknya sesudah "bermain" Benar sekaligus miris, keramahan warga kita kerap dimanfaatkan oleh segelintir kalangan yang tidak bertanggung jawab seperti ini.
Banyak di antara mereka mempunyai usaha restoran dan penginapan. Namun, ada juga yang menjajakan jasa pemuas laki-laki.
Kebanyakan wanita Arab perempuan yang menjual jasa esek-esek berasal dari Maroko. Sehari-hari memang tidak memakai kerudung tertutup, melainkan memakai pakaian serba ketat dan serba terbuka sehingga terlihat lekuk tubuhnya walau udara malam sangat menusuk. gila, nggak tuh?
Salah satu foto para PSK Maroko yang diambil diam-diam saat mereka mangkal di salah satu restoran di Puncak
Paras mereka memang cantik khas negeri Arab. Berkulit putih atau coklat, bermata cokelat, berhidung mancung, berambut panjang kecoklatan. Jika berjalan di kawasan Puncak, mereka selalu menjadi perhatian para pria lokal atau turis Arab.
Tapi tak sembarangan untuk mencicipi PSK impor ini. Harga yang ditawarkan pun terbilang mahal untuk sekali main, yaitu Rp 5 juta sampai Rp 6 juta semalam.
Menurut seorang penjaga villa, PSK asal Maroko ini biasanya menyewa vila untuk sebulan. Harga sewa tempat tinggal mereka juga terbilang mahal, yaitu Rp 11 juta sebulan.
Para PSK Maroko ini juga yang mangkal di luar ruang, khususnya di depan villa tempat mereka tinggal. Foto ini diambil di tempat mereka mangkal di pintu masuk sebuah villa mewah.
Di tempat tinggalnya, para PSK asing ini tidak hidup sendiri. Mereka juga berkelompok. Biasanya satu vila bisa tiga sampai empat orang. Salah seorang PSK Maroko menceritakan masalah klasik yang menjadi standar PSK di Indonesia, bahwa mereka terpaksa menjadi PSK di Indonesia karena banyak mendengar bahwa bayaran "bekerja" di Indonesia lebih mahal daripada di negaranya di samping warganya yang ramah-ramah.
PSK Maroko saat ditemui di dalam kamar villa miliknya sesudah "bermain" Benar sekaligus miris, keramahan warga kita kerap dimanfaatkan oleh segelintir kalangan yang tidak bertanggung jawab seperti ini.
0 Response to "Mengintip Para PSK Cantik Asal Maroko Yang Banyak Mangkal Di Puncak"
Post a Comment