Heboh Aplikasi I-Doser, `Narkoba Digital` Serupa Ganja?

Heboh Aplikasi I-Doser, `Narkoba Digital` Serupa Ganja?


Belakangan ini media sosial dibuat heboh dengan kehadiran aplikasi digital bernama I-Doser.
Salah satu jenis aplikasi di android berbasis psikoterapi.

Netizen pun menyebut aplikasi tersebut sebagai `narkoba` jenis baru.
Pembicaraan pun mulai ramai ketika beredar video-video mengenai bahaya menggunakan I-Doser.

Situs Emirates247 menyebut, Dubai sudah memblokir situs-situs yang memasarkan aplikasi ini.
Karena 'narkoba digital' ini dinilai memberikan efek yang sama dengan ganja.

Asisten Kepala Polisi Dubai Pidana Urusan Investigasi, Mayor Jenderal Khalil Ibrahim Al Mansouri mengatakan, belum ada penelitian yang bisa membuktikan kemanjuran 'narkoba digital' ini.

Sedangkan di Oklahoma, Amerika Serikat, banyak anak-anak yang kecanduan I-Doser.
Salah satunya para murid sekolah Mustang High School.

Aplikasi ini sendiri menyediakan fasilitas relaksasi otak yang ditimbulkan oleh gelombang suara.
Rasa penasaran masyarakat pun membuat aplikasi ini sudah diunduh 10 juta orang di toko aplikasi android.

I-Doser pun bukan aplikasi gratis.
Untuk bisa menikmatinya user harus mengeluarkan uang senilai Rp 71.542,00.

Di akun Facebook resmi milik I-Doser sendiri jumlah netizen yang sudah memberi tanda suka di halaman ini telah mencapai 16.000.
Sementara di Twitter, akun I-Doser diikuti 148.000 netizen.

Untuk ukuran kepopuleran sebuah produk, jumlah segitu masih terbilang sedikit.
Tapi hingga kini belum bisa dipastikan aplikasi ini benar-benar punya efek yang sama dengan ganja.

Apakah efek itu benar atau sekadar 'iklan viral gratis`?

Related Posts :

0 Response to "Heboh Aplikasi I-Doser, `Narkoba Digital` Serupa Ganja?"

Post a Comment