Bahkan Minggu (30/11/2014) malam, terjadi tanah longsor yang menutup jalan yang menghubungkan dua desa itu. Upaya membuka akses jalan dilakukan warga secara gotong-royong dibantu TNI dan Polri.
Warga berharap segera dilakukan penanganan untuk mencegah terjadinya tanah longsor dalam skala besar. Apalagi, tanah bergerak sudah dirasakan setahun yang lalu.
"Tanda-tanda tanah bergerak sudah kami rasakan sejak tahun 2013. Sekarang bergerak lagi. Bahkan lebih parah dengan diikuti tanah ambles," ujar Misranudin (51) warga Dukuh Sempor, Desa Tirtomoyo, yang ditemui Senin (1/12/2014) malam seraya mengatakan kandang kambingnya roboh akibat tanah bergerak.
Warga Desa Blater yang bermukim di bawah Dukuh Sempor, juga diliputi kekhawatiran terjadinya tanah longsor. Salah satunya Sugeng (35), akibat tanah bergerak, rumahnya terancam roboh karena salah satu tiang rumah bergeser hingga miring. (Suk/krjogja)
=============================================================
0 Response to "Tanah Poncowarno Merekah dan Ambles"
Post a Comment