Seorang remaja bernama Ihsan (16), babak belur karena dikeroyok massa di kawasan Pasar IV Marelan, Selasa (21/07/2015). Warga Jl Pulau Ambon, Belawan, ini sebelumnya mencoba mencuri sepeda motor milik warga setempat, namun kepergok oleh pemilik motor.
Teriakan pemilik motor membuat warga berhambur dari kediaman masing-masing. Ihsan sempat mencoba kabur. Namun belum jauh, ia gagal mengendalikan sepeda motor dan terjatuh. Saat itulah, puluhan bogem mentah mendarat di tubuhnya yang ceking.
“Dibakar aja dia. Matikan aja dia. Biar tau maling-maling itu. Biar jera maling di daerah kita,” teriak warga bersahut-sahutan.
Mendengar itu, Ihsan menghiba meminta ampun. Namun bukannya jatuh kasihan, hibaan Ihsan justru makin memantik emosi warga, yang kemudian semakin gencar melampiaskan amuk. Tidak hanya pukulan dan tendangan. Ada warga yang memukulnya dengan kayu, bahkan batu.
“Ini kereta (sepeda motor) punya keponakan saya, Maryadi. Sedang dipanaskan, akan dipakai pergi kerja. Tapi rupanya sudah diincar sama maling. Tadi mereka ada dua orang,” kata seorang laki-laki yang mengaku sebagai paman korban.
Masih menurut dia, selama ini, di kawasan tempat tinggalnya memang sering terjadi pencurian sepeda motor.
“Di kalangan keluarga kami saja, sudah empat orang yang kehilangan keretamya. Tetangga- tetangga di sini pun sudah banyak yang jadi korban. Makanya tadi waktu malingnya ketangkap, rasanya memang seperti mau dibakar hidup-hidup saja,” ucapnya.
Maryadi, pemilik sepeda motor, tak kalah geramnya. Kesal kali rasanya, awak capek-capek ngumpulin duit, dia mau enak aja ngambil kereta orang lain,” katanya.
Menurut Maryadi, sebelum kejadian dia memang tengah memanaskan mesin sepeda motor. Kemudian, dia masuk ke dalam rumah untuk mengambil sesuatu. Setelah kembali, kurang lebih satu atau dua menit, Maryadi kaget saat melihat sepeda motornya sedang dibawa dua orang yang tidak dikenalnya.
“Langsung saja kuteriaki maling. Mereka lari tapi dikejar sama warga sini. Mungkin karena panik, mereka jatuh. Tapi kawannya sempat lari,” kata Maryadi.
Tidak ada polisi yang melerai aksi massa. Tidak ada juga aparat pemerintah kelurahan setempat. Warga akhirnya berhenti memukuli setelah seorang di antara mereka mengingatkan agar pelaku diserahkan ke aparat berwenang.
Dari interogasi sekadar yang dilakukan warga, diketahui bahwa Ihsan melakukan pencurian bersama rekannya yang bernama Dedik Santoso.
Pada Tribun, Ihsan yang wajahnya telah bengap, membantah dirinya sebagai pencuri sepeda motor.
“Yang mau mencuri itu Si Dedik. Aku cuma ikut-ikutan. Tadinya mau main-main ke (kelurahan) Terjun. Gak tahu kenapa di tengah jalan dia tiba-tiba ngajak saya maling,” kata Ihsan.
Hingga berita ini diturunkan, belum juga ada polisi yang tiba di lokasi kejadian. Sedangkan Ihsan sementara diamankan di rumah seorang warga. (cr3/tribun-medan.com)
Teriakan pemilik motor membuat warga berhambur dari kediaman masing-masing. Ihsan sempat mencoba kabur. Namun belum jauh, ia gagal mengendalikan sepeda motor dan terjatuh. Saat itulah, puluhan bogem mentah mendarat di tubuhnya yang ceking.
“Dibakar aja dia. Matikan aja dia. Biar tau maling-maling itu. Biar jera maling di daerah kita,” teriak warga bersahut-sahutan.
Mendengar itu, Ihsan menghiba meminta ampun. Namun bukannya jatuh kasihan, hibaan Ihsan justru makin memantik emosi warga, yang kemudian semakin gencar melampiaskan amuk. Tidak hanya pukulan dan tendangan. Ada warga yang memukulnya dengan kayu, bahkan batu.
“Ini kereta (sepeda motor) punya keponakan saya, Maryadi. Sedang dipanaskan, akan dipakai pergi kerja. Tapi rupanya sudah diincar sama maling. Tadi mereka ada dua orang,” kata seorang laki-laki yang mengaku sebagai paman korban.
Masih menurut dia, selama ini, di kawasan tempat tinggalnya memang sering terjadi pencurian sepeda motor.
“Di kalangan keluarga kami saja, sudah empat orang yang kehilangan keretamya. Tetangga- tetangga di sini pun sudah banyak yang jadi korban. Makanya tadi waktu malingnya ketangkap, rasanya memang seperti mau dibakar hidup-hidup saja,” ucapnya.
Maryadi, pemilik sepeda motor, tak kalah geramnya. Kesal kali rasanya, awak capek-capek ngumpulin duit, dia mau enak aja ngambil kereta orang lain,” katanya.
Menurut Maryadi, sebelum kejadian dia memang tengah memanaskan mesin sepeda motor. Kemudian, dia masuk ke dalam rumah untuk mengambil sesuatu. Setelah kembali, kurang lebih satu atau dua menit, Maryadi kaget saat melihat sepeda motornya sedang dibawa dua orang yang tidak dikenalnya.
“Langsung saja kuteriaki maling. Mereka lari tapi dikejar sama warga sini. Mungkin karena panik, mereka jatuh. Tapi kawannya sempat lari,” kata Maryadi.
Tidak ada polisi yang melerai aksi massa. Tidak ada juga aparat pemerintah kelurahan setempat. Warga akhirnya berhenti memukuli setelah seorang di antara mereka mengingatkan agar pelaku diserahkan ke aparat berwenang.
Dari interogasi sekadar yang dilakukan warga, diketahui bahwa Ihsan melakukan pencurian bersama rekannya yang bernama Dedik Santoso.
Pada Tribun, Ihsan yang wajahnya telah bengap, membantah dirinya sebagai pencuri sepeda motor.
“Yang mau mencuri itu Si Dedik. Aku cuma ikut-ikutan. Tadinya mau main-main ke (kelurahan) Terjun. Gak tahu kenapa di tengah jalan dia tiba-tiba ngajak saya maling,” kata Ihsan.
Hingga berita ini diturunkan, belum juga ada polisi yang tiba di lokasi kejadian. Sedangkan Ihsan sementara diamankan di rumah seorang warga. (cr3/tribun-medan.com)
0 Response to "Gagal Curi Motor, Remaja Ini Dihajar Massa Sampai Hancur Mukanya"
Post a Comment