Terima kasih meski hanya berpura-pura


Matahari seolah berteriak berbisik melalui angin untuk menyadarkannya dari kisah yang hanya pura-pura

Cinta yang pura-pura
Senyum yang pura-pura
Perhatian yang pura-pura
Tangis yang pura-pura
bahagia yang pura-pura
Hingga pelukan yang pura-pura

Namun dengan lantang ia berteriak pada Matahari, bahwa ia bahagia meski itu hanya pura-pura
Bahkan ia berharap seiring waktu berlalu, kepura-puraan itu menjadi nyata
Lalu tumbuh menjadi rasa yang utuh tanpa setitik noda dusta

Matahari terkekeh ringan menanggapi sebuah rasa yang rela dikorbankan hanya untuk kepura-puraan
Ia berbisik pada langit biru hingga Bulan, membisikkan kebodohan yang semakin nyata dalam kepura-puraan
Menatap dengan pandangan meledek dan penuh rasa heran hingga akhirnya mereka tertawa bersama menyaksikan hubungan manis yang didasari kepura-puraan

Ia tak perduli dengan perlakuan Matahari beserta kawannya, ia masih menggenggam hangat yang menurutnya masih pantas dipertahankan, begitu pula yang digenggam, ia masih tersenyum dan membelai lembut puncak kepala itu dengan penuh kelembutan yang pura-pura

Namun senyum itu tulus, senyum dari ia yang dibelai, rasa dari ia yang dibelai, cinta dari ia yang dibelai
Meski ia harus menahan sakit disisi hati kala menyadari, pandangan dan sentuhan itu, hanyalah pura-pura.

Hai kamu, aku tau kau sedang berpura-pura mencinta dan membahagiakan, tak apa, teruskanlah hingga kau lupa bahwa kau sedang berpura-pura

Related Posts :

0 Response to "Terima kasih meski hanya berpura-pura"

Post a Comment